1.
FRAUD TREE
Skema Fraud
dapat diklasifikasikan dalam cara yang berbeda. Bagian ini menyajikan format
klasifikasi yang diambil dari Association of Certified Fraud Examiners (ACFE).
Dalam skema diatas terdapat tiga kategori utama fraud yaitu korupsi, penyalahgunaan
aktiva dan fradulent statements.
- Korupsi
Korupsi melibatkan seorang eksekutif, manajer atau pegawai dari
organisasi dengan berkolusi dengan pihak luar. Studi CFE menunjukan empat jenis
utama korupsi antara lain :
a.
Penyuapan
Penyuapan melibatkan pemberian, penawaran, permohonan atau penerimaan
suatu yang berharga untuk mempengaruhi seorang petugas dalam melakukan
pekerjaannya menurut hukum. para petugas mungkin dipekerakan oleh pemerintah
atau oleh organisasi swasta.
b.
Persenan ilegal
Persenan ilegal melibatkan pemberian, penerimaan, penawaran atau
permohonan sesuatu yang berharga karena tindakan resmi yang telah dilakukan.
Ini mirip suatu penyuapan, tetapi transaksinya terjadi setelah fakta pekerjaan
tersebut dilakukan.
c.
Konflik Kepentingan
Setiap perusahaan akan mengharapkan bahwa setiap pegawainya melakukan
pekerjaan dengan cara yang memuaskan kepentingan perusahaan. Konflik
kepentingan muncul ketika seorang pegawai bertindak atas nama kepentingan pihak
ketiga selama melakukan pekerjaannya atau atas nama kepentingan sendiri dalam
kegiatan yang dilakukannya. Ketika konflik kepentingan pegawai tidak diketahui
oleh perusahaan dan mengakibatkan kerugian keuangan berarti telah terjadi
fraud.
d.
Pemerasan Ekonomi
Pemerasan ekonomi adalah penggunaan kekuatan oleh individual atau
organisasi untuk mendapatkan sesuatu yang berharga. Item yang berharga itu
dapat berupa aktiva keuangan atau ekonomi, informasi atau kerjasama untuk
mendapatkan suatu keputusan yang menguntungkan atas pekerjaan yang sedang dijalani.
- Penyalahgunaan Aktiva (asset missappropriation)
Skema Fraud yang paling umum melibatkan beberapa jenis penyalahgunaan
aktiva. 85% fraud yang diliput studi CFE jatuh pada kategori ini. Aktiva dapat
disalahgunaan secara langsung maupun tidak langsung untuk kepentingan pelaku.
Transaksi-transaksi yang melibatkan kas, akun pengeekan, persediaan,
perlengkapan, peralatan dan informasi adalah aktiva yang paling rentan
disalahgunakan. Contoh skema fraud yang melibatkan penyalahgunaan aktiva ini
dijelaskan sebagai berikut :
a. Pembebanan ke Akun Biaya
Pencurian aktiva menciptakan ketidakseimbangan dalam persamaan akuntansi,
yang harus disesuaikan oleh pelakunya jika pencurian itu tidak ingin diketahui.
Cara untuk menutupi ketidakseimbangan ini adalah dengan membebankan aktiva itu
ke akun biaya dan mengurangi ekuitas dengan jumlah yang sama.
b.
Penggelapan (lapping)
Penggelapan melibatkan penggunaan cek pelanggan yang diterima saat mereka
membayar utangnya, untuk menutupi kas yang sebelumnya dicuri oleh seorang
pegawai.
c. Fraud Transaksi
Fraud transaksi melibatkan penghapusan, pengubahan, atau penambahan
transaksi yang salah untuk mengalihkan aktiva ke tangan pelaku. Teknik ini
dapat digunakan untuk mengirim persediaan ke pelaku dalam menanggapi kecurangan
transaksi penjualan atau pengeluaran kas pada kewajiban yang salah.
- Fredulent Statement
Fradulent statement berkaitan dengan fraud manajemen. Sementara semua
fraud melibatkan bentuk penyimpangan laporan keuangan, untuk memenuhi definisi
dibawah kelas skema fraud, laporan itu sendiri harus memberi keuntungan bagi
pelakunya baik secara langsung maupun tidak langsung. Dengan kata lain, laporan
tersebut tidak sekedar sarana untuk menutupi tindakan kecurangan.
Kontrol internal
seperti yang didefinisikan dalam SAS 78 terdiri atas lima komponen yaitu
lingkungan kontrol, penilaian resiko, informasi dan komunikasi, pengawasan, dan
kegiatan kontrol.
1.
Lingkungan Kontrol
Lingkungan
kontrol adalah pondasi dari keempat komponen kontrol lainnya. Lingkungan kontrol
menetapkan suasana organisasi dan mempengaruhi kesadaran kontrol dari para
manajemen dan pegawainya. Elemen-elemen yang penting dari lingkungan kontrol
adalah :
·
Integritas dan nilai etika
manajemen
·
Struktur organisasi
·
Partisipasi dewan direktur
organisasi dan komite audit, jika ada
·
Filosofi manajemen dan gaya
operasi
·
Prosedur pendelegasian
tanggung jawab dan otoritas
·
Metode manajemen dalam
menilai kerja
·
Pengaruh eksternal
·
Kebijakan dan praktik
organisasi dalam memanajemen sumber daya manusia
2.
Penilaian Resiko
Organisasi
harus melakukan penilaian risiko untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan
mengatur risiko-risiko yang relevan dengan pelaporan keuangan. Prinsip dari
penilaian risiko antara lain :
·
Spesifikasi sasaran yang
sesuai
·
Identifikasi dan analisis
risiko
·
Menaksir penyelewengan
risiko
·
Identifikasi dan analisis
perubahan yang signifikan
3. Informasi dan Komunikasi
Sistem informasi akuntansi terdiri atas catatan-catatan
dan metode yang digunakan untuk memulai, mengidentifikasi, menganalisis dan
mencatat transaksi organisasi serta untuk memperhitungkan aktiva dan kewajiban
terkait.
Sistem Informasi Akuntansi yang efektif akan :
·
Mengidentifikasi dan mencatat
semua transaksi keuangan yang sah.
·
Menyediakan informasi yang
tepat waktu tentang transaksi.
·
Mengukur nilai transaksi
keuangan dengan akurat.
·
Mencatat transaksi dengan
akurat pada periode waktu munculnya.
4. Pengawasan
Pihak
manajemen harus menentukan bahwa kontrol internal berfungsi dengan benar. Pengawasan
adalah proses dimana kualitas desain kontrol internal dan operasinya dapat
dinilai. Pengawasan yang berkelanjutan dapat dicapai dengan mengintegrasikan
modul-modul komputer khusus kedalam sistem informasi yang menangkap data kunci.
Adapun prinsip-prinsip dalam pengawasan:
·
Mengadakan evaluasi secara
terus menerus atau berkala
·
Evaluasi dan efisiensi
komunikasi
5. Kegiatan Kontrol
Kegiatan kontrol adalah kebijakan dan prosedur yang
digunakan untuk memastikan bahwa tindakan yang benar diambil untuk menghadapi
risiko organisasi yang diidentifikasi. Kegiatan-kegiatan kontrol dapat
dikelompokkan menjadi du kategori yaitu kontrol komputer dan kontrol fisik.
·
Kontrol Komputer
·
Kontrol Fisik
3. KONTROL UMUM DAN
KONTROL APLIKASI
1.
Kontrol Umum
Kontrol umum berkaitan dengan
keseluruhan entitas, seperti misalnya kontrol atas pusat data, database
organisasi, pengembangan sistem, dan pemelihaan program. Pengendalian umum dirancang
untuk menjamin bahwa seluruh system komputer dapat berfungsi secara
optimal dan pengolahan data dapat dilakukan secara lancar sesuai dengan
yang direncanakan.
2. Kontrol Aplikasi
Kontrol aplikasi adalah sistem pengendalian intern komputer yang berkaitan dengan pekerjaan atau kegiatan tertentu yang telah ditentukan (setiap aplikasi berbeda karakteristik dan kebutuhan pengendaliannya). kontrol aplikasi memastikan integritas sistem spesifik seperti pemrosesan pesanan penjualan, utang dagang, dan aplikasi gaji.
Kontrol aplikasi adalah sistem pengendalian intern komputer yang berkaitan dengan pekerjaan atau kegiatan tertentu yang telah ditentukan (setiap aplikasi berbeda karakteristik dan kebutuhan pengendaliannya). kontrol aplikasi memastikan integritas sistem spesifik seperti pemrosesan pesanan penjualan, utang dagang, dan aplikasi gaji.
SUMBER :
Accounting Information System James A. Hall 7th Edition
http://www.acfe.com/uploadedImages/ACFE_Website/Content/images/rttn/2014/fraud-tree-large.jpg/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar